Jember, kabarejember.com
Pemikiran KH Achmad Siddiq terkait hubungan Pancasila dan agama berdampak luar biasa hingga saat ini. Pemerintah akan menyosialisasikan pemikiran ini di sejumlah tempat dengan target 100 ribu peserta.
Rencana itu tercetus dalam pertemuan Bupati Jember dr. Hj. Faida, MMR dengan Tim Lembaga Pengembangan Pembelajaran dan Penjaminan Mutu (LP3M) Universitas Jember yang membahas usulan KH Achmad Siddiq sebagai pahlawan nasional, Rabu, 29 Mei 2019 di Pendapa Wahyawibawagraha.
Dalam kesempatan itu, bupati menilai KH. Achmad Siddiq adalah seseorang yang mengawal kemerdekaan. Bukan hanya sesudah kemerdekaan, tetapi juga sebelum kemerdekaan. "Beliau juga menggalang Nahdlatul Ulama sehingga menjadikan Pancasila sebagai asas tunggal di masa itu. Pemikiran-pemikiran beliau ini yang menyambungkan Pancasila dengan agama," kata bupati.
"Semangat ini harus diteruskan kepada generasi muda kita. Apalagi saat ini kondisi bangsa kita rawan masuk paham paham radikalisme," lanjutnya.
Terkait hal itu, dalam rangka persiapan memperingati bulan Pancasila Juni 2019, Pemerintah Kabupaten Jember berencana menggelar sosialisasi pemikiran KH Achmad Siddiq tentang Pancasila dan Islam. "Pancasila dan Islam adalah salah satu hal yang tidak bertentangan," ujarnya.
Kegiatan sosialisasi ini akan ditargetkan mencapai target seratus ribu masyarakat Jember. Untuk mencapai target itu akan ada safari sosialisasi di sejumlah tempat.
Selain itu, Bupati Jember bersama tim dan keluarga KH Achmad Siddiq akan memilih trainer untuk TOT (training of trainers) mengajarkan ajaran KH. Achmad Siddiq kepada guru-guru agama maupun guru PKN di Kabupaten Jember agar diteruskan kepada siswa-siswi dan masyarakat.
Sejarah KH Achmad Siddiq juga akan masuk dalam Museum Diorama Pancasila dan Konstitusi Pemkab Jember. Museum ini bekerjasama dengan Mahkamah Konstitusi (MK) dan Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP).
"Satu lantai di museum itu akan diisi tentang perjuangan pahlawan Jember, dan sejarah konstitusional, juga sekaligus kegiatan pengusulan gelar Pahlawan KH. Achmad Siddiq, dirangkai dengan persiapan pengisian museum," terangnya.
KH. Mohammad Balya Firjoun Barlaman, yang merupakan putra KH. Achmad Siddiq mengucapkan terimakasih kepada Pemerintah Kabupaten Jember yang telah mengapresiasi perjuangan KH Achmad Siddiq dengan memperjuangkan gelar kepahlawanannya.
"Ini merupakan penghargaan luar biasa bagi keluarga. KH. Achmad Siddiq adalah seseorang yang menghubungkan kedudukan Pancasila sesuai dengan porsinya berkaitan dengan agama," jelas pria yang akrab disapa Gus Firjon ini.
Dengan adanya pemikiran beliau ini (Pancasila) dipahami oleh masyarakat, karena ideologi Pancasila tidak bertentangan dengan agama bahkan sejalan. Sejarah sudah membuktikan Pancasila mampu merekatkan seluruh komponen bangsa dengan berbagai latar belakang bangsa," imbuhnya.
Ia mengatakan, pihak keluarga juga akan membantu sepenuhnya apa yang diperlukan terkait dengan data-data histori termasuk sosialisasi.
Akhmad Taufiq selaku Ketua LP3M UNEJ menjelaskan, pertemuan kali ketiga dengan Bupati Jember Faida ini merupakan sinergitas luar biasa. Langkah maju yang konkret antara pemerintah, tim, dan keluarga KH Achmad Siddiq.
Hari ini tim melengkapi dokumen perjuangan KH Achmad Siddiq yang ditemukan ada dimensi perjuangan mempertahankan kemerdekaan pada masa tahun 47," jelas pria yang juga Ketua IKA PMII Jember ini.
Pertemuan ini, lanjutnya, menyepakati agar tim merumuskan lebih baik terkait materi persiapan presentasi KH Achmad Siddiq sebagai pahlawan nasional. Akhmad Taufiq juga mengungkapkan skema program Bupati Jember Faida yang akan menindaklanjuti usulan gelar pahlawan nasional dengan sosialisasi pemikiran KH Achmad Siddiq tentang hubungan Pancasila dan agama.
Pengusulan gelar pahlawan KH. Achmad Siddiq tidak hanya sekedar capaian gelar, tetapi pasca pengusulan gelar akan ditindaklanjuti dengan sosialisasi pemikiran strategis beliau, pungkas budayawan ini. (Mia/Mul/ulu/hms)