Jember, kabarejember.com
Universitas Jember memiliki jajaran pengurus Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dan Badan Perwakilan Mahasiswa (BPM) baru. Jajaran pengurus BEM dan BPM masa bhakti 2019/2020 ini dilantik oleh Zulfikar, Wakil Rektor I Universitas Jember di aula lantai 3 gedung rektorat dr. R. Achmad (24/5).
Terpilih sebagai ketua BEM Universitas Jember, Ahmad Fairuz Abadi dari Fakultas Teknik, didampingi wakilnya, Muhammad Rizal dari Fakultas Pertanian. Turut dilantik pula dalam kesempatan ini enam anggota BPM, yakni Sastra Dinata dan M. Rizal Nur Syaiful dari Fakultas Hukum, Novitasari dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Fadhilah Nur Hakim dari Fakultas Ilmu Komputer, serta Aida Rena dan Nuril Fadhilah dari FMIPA.
Ditemui seusai pelantikan, Ahmad Fairuz Abadi menjelaskan rencana program BEM yang dipimpinnya. Ada dua program yang sudah kami agendakan untuk meningkatkan partisipasi mahasiswa Kampus Tegalboto di berbagai bidang kegiatan. Pertama meningkatkan kegiatan advokasi kepada mahasiswa dengan cara serap aspirasi langsung yang bekerjasama dengan BEM dan BPM di masing-masing fakultas.
Kedua, gerakan Universitas Jember Milik Semua, kegiatan yang menggelorakan kecintaan dan kebanggaan kepada Kampus Tegalboto. Kami merancang program kedua ini karena Universitas Jember kini tidak hanya berlokasi di Jember saja, tapi ada di Bondowoso, Lumajang dan Pasuruan. Kami ingin walau kampus Universitas Jember ada di berbagai kota, semuanya adalah satu, mahasiswa Universitas Jember yang memiliki hak dan kewajiban yang sama, jelas mahasiswa asal Sumenep ini.
Senada dengan BEM, pengurus BPM juga telah menyiapkan berbagai program yang intinya meningkatkan partisipasi mahasiswa, khususnya partisipasi di lembaga resmi kemahasiswaan seperti BEM dan BPM. Seperti yang diungkapkan oleh salah satu anggota BPM terpilih, Sastra Dinata. Kami ingin mengusulkan pembentukan badan kongres untuk melengkapi BEM dan BPM yang sudah ada.
Jadi, organ pemerintahan mahasiswa Universitas Jember mengikuti sistem tata pemerintahan yang menggunakan sistem bikameral. Kedua, untuk program jangka panjang kiranya perlu digagas pembentukan partai mahasiswa agar mahasiswa tertarik terjun aktif di organisasi resmi kemahasiswaan di Kampus Tegalboto, ungkap Sastra Dinata yang mahasiswa Fakultas Hukum angkatan 2017 ini.
Namun, baik BEM dan BPM sepakat untuk bekerjasama guna meningkatkan angka partisipasi mahasiswa di kegiatan yang diadakan oleh BEM dan BPM yang dirasa masih minim. Kondisi ini tercermin dari angka partisipasi mahasiswa pemilih dalam Pemilihan Raya 2019 yang hanya berkisar di angka dua puluh persen saja.
Padahal mahasiswa yang terdaftar dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) mencapai 27 ribu mahasiswa. Ini menjadi pekerjaan rumah kami untuk meningkatkan angka pemilih dalam setiap Pemilihan Raya agar legitimasi bagi yang terpilih makin meningkat. Salah satunya dengan terus menyosialisasikan berbagai program BEM dan BPM kepada seluruh mahasiswa Universitas Jember," imbuh Ahmad Fairuz Abadi.
Sementara itu dalam sambutan pelantikannya, Wakil Rektor I Universitas Jember berharap agar pengurus BEM dan BPM yang baru segera mengadakan konsolidasi internal agar semua program yang sudah dicanangkan dapat terlaksana. "Rencanakan semua program dengan cermat agar tidak mengganggu perkuliahan, kedua saya usul agar kegiatan yang direncanakan berkelanjutan, spesifik, dan memiliki kekhasan agar kepengurusan yang berikutnya dapat melanjutkan.
Harap Zulfikar yang juga tidak lupa mengapresiasi kerja Komisi Pemilihan Umum Mahasiswa (KPUM), Panitia Pengawas Pemilu Mahasiswa, serta jajaran Wakil Dekan III. Turut hadir dalam pelantikan pengurus BEM dan BPM para Wakil Dekan III semua fakultas, Kepala Biro I, pengurus organisasi kemahasiswaan, pengurus Unit Kegiatan Kemahasiswaan, serta jajaran KPUM dan Panitia Pengawas Pemilu Mahasiswa.
Untuk diketahui Ahmad Fairuz Abadi Muhammad Rizal terpilih menjadi Ketua BEM dan Wakil Ketua BEM setelah meraih 3.025 suara, unggul atas pasangan Ardhiyan Irwansyah Putra Fauzan Mufid Murtadlo yang mendapatkan 2.847 suara dalam Pemilihan Umum Raya Mahasiswa Universitas Jember yang diadakan pada 7 Mei 2019 lalu. Sementara untuk pemilihan anggota BPM hanya diikuti enam calon anggota saja, padahal sesuai aturan setiap fakultas seharusnya dapat diwakili oleh tiga anggota BPM. (Mia/iim/hms)