Jember, Kabarejember.com
----Berada di Pondok Pesantren Roudlotul Mubtadi’in di Desa Paleran, Kecamatan Umbulsari, Jember, Bupati Jember dr. Hj. Faida, MMR mengungkapkan rasa senangnya bisa berjuang dengan masyarakat.
Perjuangan itu adalah memberikan wujud kepedulian terhadap yatim piatu. Salah satunya memberikan santunan saat pengajian umum pada Jum’at malam, 20 September 2019.
“Ini menunjukkan masyarakat Paleran sangat peduli dan perhatian terhadap yatim-piatu,” kata Bupati dalam sambutan pembukaan pengajian untuk memperingati tahun baru Islam 1441 Hijriyah tersebut.
Pada kegiatan itu, ada 20 anak yatim piatu yang mendapatkan bantuan. Bupati berkesempatan untuk memberikan santunan.
Di hadapan anak yatim piatu dan ratusan masyarakat Paleran, Bupati menyampaikan maksud kedatangannya ke Paleran juga untuk mengecek proposal kebutuhan masyarakat.
Bupati melihat mayoritas permohonan kebutuhan masyarakat yang disampaikan lewat proposal sebelumnya sudah dipenuhi.
Pengecekan juga dilakukan terhadap laporan masyarakat yang menginginkan menuntaskan pembangunan insfrastruktur.
Laporan lainnya terkait dengan susulan data anak-anak sekolah yang belum mendapatkan beasiswa. Juga laporan adanya pondok pesantren yang membutuhkan Al Qur’an dan sanitasi.
Pada kesempatan ini, Bupati juga menyampaikan tentang kegiatan Yatim Bersholawat oleh Pemerintah Kabupaten Jember yang akan digelar 10 kali pertemuan.
“Kalau tahun 2018 tercatat 5.000 anak yatim piatu di Jember, tahun ini dengan bantuan masyarakat terkumpul data kurang lebih 10 ribu anak yatim piatu, dan semua akan mendapatkan haknya,” ungkap Bupati.
Hak-hak anak yatim piatu itu diantaranya mendapatkan asuransi kesehatan, dibuatkan akte kelahiran bagi yang belum punya, dibuatkan KIA, dan layanan adminduk gratis lainnya yang akan diberikan pada kegiatan Yatim Bersholawat.
“Hal ini ditujukan agar hak-hak anak yatim piatu dapat tersalurkan dengan sempurna,” terang Bupati.
Program terbaru Pemerintah Kabupaten Jember juga disampaikan oleh Bupati, yakni transportasi gratis bagi anak-anak sekolah dari keluarga miskin maupun anak yatim-piatu melalui angkutan perdesaan, angkutan kota, dan ojek.
“Untuk memudahkan anak-anak berangkat dan pulang sekolah, utamanya yang sekolahnya jauh, juga supaya biaya transportnya dapat meringankan,” Bupati. (mul/mia/hms)